Kamis, 11 Desember 2014

SEX EDUCATION



 PENDIDIKAN SEKS USIA DINI

orangtua kunci edukasi
Mengapa Pendidikan Seks Penting?

Maraknya kasus kekerasan seksual maupun pelecehan seksual yang terjadi belakangan ini tidak lagi hanya mengancam para remaja yang rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Eksploitasi seks pada anak dibawah umur nyatanya juga sering terjadi oleh orang-orang terdekat yang bahkan dilakukan oleh keluarga korban sendiri. Meningkatnya kasus kekerasan merupakan bukti nyata kurangnya pengetahuan anak mengenai pendidikan seks yang seharusnya sudah mereka peroleh dari tahun pertama oleh orang tuanya.

Berikut manfaat dari sex education:
1.      Agar anak dapat memahami alat reproduksi dan yang terkait dengan seksualitasnya
2.     Untuk menghindarkan anak dari risiko negatif perilaku seksual maupun perilaku menyimpang.
3.     Sebagai bekal anak untuk masa remajanya nanti.
4.     Menghirdarkan anak pada tindakan pelecehan seksual.

Sejak kapan pendidikan seks dapat diberikan?
Sesungguhnya tidak ada batasan, menurut sebagian ahli dalam pendidikan seks, pendidikan seks dapat mulai diberikan ketika anak mulai bertanya tentang seks dan kelengkapan jawaban bisa diberikan sesuai dengan seberapa jauh keingintahuan mereka dan tahapan umur sang anak.

Cara memberikan pendidikan seks sesuai dengan tingkat usia dan tahapan perkembangan psikoseksual yang dilalui anak
·         masa oral (0-2 tahun) Masa oral ditandai dengan kepuasan yang diperoleh anak melalui daerah oral atau mulut. Pada tahap ini, anak memperoleh informasi seksual melalui aktivitas mulutnya. Pada usia 0-1 tahun bayi mendapat perasaan nikmat ketika menyusu melalui puting susu ibunya. Sedangkan pada usia 1-2 tahun anak terlihat cenderung antusias memasukkan apa saja yang dilihat ke dalam mulutnya.
·         masa anal (2-4 tahun). Sementara pada masa anal, kepuasan anak didapat melalui daerah anusnya. Rasa nikmat dirasakan melalui aktivitas yang menyangkut proses pembuangan. Mereka cenderung berlama-lama di kamar mandi. Anak usia 2-4 tahun juga sering menahan kencing atau buang air besar.
·         Ketika memasuki umur 4 tahun, anak akan merasakan nikmat ketika alat kelaminnya disentuh atau diraba. Anak pun mulai suka membandingkan alat kelamin miliknya dengan temannya yang lain. Bahkan, pada anak laki-laki, mereka sering memegang atau menggosokkan alat kelaminnya.

Dimana Pendidikan seks didapatkan?
Selain diberikan di sekolah, pendidikan seks juga perlu diberikan di rumah. Untuk menyampaikan pendidikan seks kepada anak-anak beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua.
1.      Berbicaralah dengan cara yang wajar, seperti berbicara tentang hal yang lain.
2.      Hindari gaya seperti mengajar di sekolah.
3.      Pembicaraan hendaknya tidak hanya terbatas pada fakta biologik, melainkan juga tentang nilai, emosi, dan jiwa.
4.      Jangan khawatir Anda telah menjawab terlalu banyak terhadap pertanyaan anak. Mereka akan selalu bertanya tentang apa yang mereka tidak mengerti.
5.      Anak-anak usia prasekolah juga perlu tahu bagaimana melindungi diri dari penyimpangan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa. Ini berarti bahwa orangtua harus memberitahu anak bahwa mangatakan "tidak" kepada orang dewasa bukanlah sesuatu yang dilarang.
6.      Jangan menunggu sampai anak mencapai usia belasan tahun untuk berbicara tentang masa pubertas. Mereka harus sudah mengetahui perubahan yang terjadi pada masa remaja sebelumnya.
7.      Berilah suasana dan kesempatan agar anak merasa bebas dan aman mengajukan pertanyaan tentang seksualitas.
8.      Andaikata orangtua tidak dapat menjawab pertanyaan anak, jangan malu mengatakan "tidak tahu". Kemudian mintalah bantuan atau penjelasan dari orang lain yang mengetahui.
9.      Setelah berbicara atau menjawab pertanyaan anak, ujilah apakah jawaban itu memang telah dimengerti. Berilah kesempatan kepada anak untuk menanyakan lagi kalau kemudian muncul pertanyaan baru.
10.  Kehidupan seksual orangtua sangat diperlukan sebagai contoh nyata bagi anak ketika berbicara tentang seksualitas

Beberapa Tips Lainnya dalam contoh pendidikan seks dini sebagai berikut:
1.      Bantu anak agar merasa nyaman dengan tubuhnya, beri sentuhan dan pelukan kepada anak agar mereka merasakan kasih sàyang dari orangtuanya secara tulus.
2.      Bantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan di depan umum. Contohnya, saat anak selesai mandi harus mengenakan baju di dalam kamar mandi atau di kamarnya. Orangtua harus menanamkan bahwa tidak diperkenankan berlarian usai mandi tanpa busana. Anak harus tahu bahwa ada hal-hal pribadi dari tubuhnya yang tidak sèmua orang boleh lihat apalagi menyentuhnya.
3.      Ajari anak untuk mengetahui perbedaan anatomi tubuh pria dan wanita. Jelaskan proses tubuh seperti hamil dan melahirkan dalam kalimat sederhana. Dari sini bisa dijelaskan bagaimana bayi bisa berada dalam kandungan ibu. Tentu saja harus dilihat perkembangan kognitif anak. Yang penting orangtua tidak membohongi anak misalnya dengan mengatakan kalau adik datang dari langit atau dibawa burung.
4.      Cobalah memosisikan diri Anda sebagai anak pada usia tersebut. Cukup beritahu hal-hal yang ingin diketahuinya. Jelaskan dengan contoh yang terjadi pada binatang.
5.      Hindari perasaan malu dan bersalah atas bentuk serta fungsi tubuhnya.
6.      Ajarkan anak untuk mengetahui nama yang benar setiap bagian tubuh dan fungsinya. Katakan vagina untuk alat kelamin wanita dan penis untuk alat kelamin pria ketimbang mengatakan burung atau yang lainnya.
7.      Bantu anak memahami konsep pribadi dan ajarkan mereka kalau pembicaraan soal seks adalah pribadi.
8.      Beri dukungan dan suasana kondusif agar anak mau datang kepada orangtua untuk bertanya soal seks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar