Sabtu, 06 Desember 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH : ITP



IDIOPATIK TROMBOSITOPEN PURPURA (ITP)

Pengertian

ITP adalah trombositopenia dengan penyebab proses imun (adanya antibody terhadap trombosit)

Klasifikasi ITP

Primer
1.    Menurut perjalanan klinisnya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    ITP akut
·      Pada anak-anak dan dewasa muda
·      Tidak ada predileksi jenis kelamin
·      Riwayat infeksi virus 1-3 minggu sebelumnya
·      Gejala perdarahan bersifat mendadak
·      Lama penyakit 2-6 minggu, jarang lebih, remisi spontan pada 80% kasus
b.    ITP kronis
·      Terjadi pada wanita muda sampai pertengahan
·      Jarang ada riwayat infeksi sebelumnya
·      Gejala perdarahan bersifat menyusup, pada wanita biasanya berupa menomethoragi
·      Lama penyakit beberapa bulan sampai tahun
·      Jarang terjadi remisi spontan
2.    Menurut permulaan tampilnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    ITP perinatal
b.    ITP anak-anak
c.    ITP dewasa
d.    ITP kehamilan

Sekunder
Terjadi akibat adanya kelainan/penyakit lain seperti:
1.      Induksi obat atau bahan kimia
2.      Kelaianan limfoproliferatif
3.      Kanker
4.      Infeksi
5.      Penyakit autoimun lain

Patofisiologi

Protein pada permukaan trombosit yang dianggap benda asing merangsang sistem imun untuk membentuk antibodi. Reseptor yang dianggap antigen tersebut adalah glikoprotein I-b/IX sebagai reseptor faktor von willebrand pada proses adhesi dan glikoprotein II-B/III-a sebagai reseptor fibrinogen dan faktor von willebrand pada proses agregasi trombosit. Selanjutnya terjadi ikatan kompleks imun dengan reseptor Fc dari makrofag dan terjadi fagositosis, sehingga trombosit hancur. Di samping itu, terjadi juga aktivasi dan fiksasi komplemen C 5-9 pada permukaan trombosit yang menyebabkan lisisnya trombosit

Gejala Klinis

1.      Ptekie, ekimosis, vesikel, atau bulae yang hemoragik
2.      Epistaksis, perdarahan gusi, menomethoragi, hematuri, dan melena
3.      Perdarahan intracranial merupakan penyulit berat, terjadi pada 1% kasus
4.      Perdarahan traumatic (cabut gigi, operasi)
5.      Tidak ada limfadenopati
6.      Splenomegali ringan, pembesaran limfa dua kali ukuran normal

Pemeriksaan Diagnostik

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hal-hal sebagai berikut:
1.      Trombositopenia
2.      Retikulositasis ringan
3.      Anemia bila terjadi perdarahan kronis
4.      Waktu perdarahan memanjang
5.      Retraksi bekuan terganggu
6.      Pada sumsum tulang dijumpai banyak megakariosit dan agranuler atau tidak mengandung trombosit
7.      Antibodi monoclonal untuk mendeteksi glikoprotein spesifik pada membrane trombosit mempunyai spesifitas 85%, belum digunakan secara luas

Penatalaksanaan Terapi

1.    Terapi umum
a.    Hindari aktivitas fisik berlebihan untuk mencegah trauma, terutama trauma kepala
b.    Hindari pemakaian obat-obatan yang memengaruhi fungsi trombosit
2.    Terapi khusus
a.    Steroid
Prednison 1-1,5 mg/kg BB selama 2 minggu. Bila respon baik, teruskan sampai 1 bulan, lalu tapering. Bila trombosit turun lagi sesuaikan dosis awal, jika tidak ada respon terapi dibatasi 4-6 minggu, pemakaian steroid yang lama perlu dosis alternative untuk mencegah komplikasi
Untuk perdarahan akut atau perencanaan operasi yang memerlukan peningkatan trombosit segera diberikan metilprednison 1 gr/IV selama 2 hari
b.    Splenektomi
Bila tidak ada respon dengan steroid atau trombosit < 30.000/mm3 selama 3 bulan
c.    Imunoglobulin
Diberikan pada perdarahan yang mengancam jiwa, kombinasi dengan steroid dosis tinggi dan suspense trombosit atau diberikan pada ITP refrakter. Dosis 400 mg/kg BB selama 5 hari

Prognosis

50-60% penderita berespon dengan kortikosteroid. Penderita ITP dewasa dapat mengalami remisi spontan (2%), menjadi kronis (tidak mengalami remisi komplit setelah kortikosteroid dan splenektomi) sebanyak 43%. Kematian biasanya disebabkan perdarahan serebral (3%), perdarahan berat lain (4%)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar