Jumat, 12 Desember 2014

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI : MATA



" PEMERIKSAAN FISIK PADA MATA "


BAB I
PENDAHULUAN

·         LATAR BELAKANG
Pemeriksaan mata adalah sebuah proses dari seorang ahli medis ,memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekamedis dan akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. Organ utama di periksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, akan tetapi pada mata tes perkusi tidak dapat dilakukan.

·         RUMUSAN MASALAH
1.       Bagaimana struktur anatomi mata?
2.       Bagaimana cara pemeriksaan mata secara inspeksi?
3.       Bagaimana cara pemeriksaan mata secara palpalasi?
4.       Bagaimana cara pemeriksaan mata secara auskultasi?

·         TUJUAN PEMBAHASAN
1.       Mengetahui struktur anatomi mata
2.       Mengetahui pemeriksaan mata secara inspeksi
3.       Mengetahui pemeriksaan mata secara palpalasi
4.       Mengetahui pemeriksaan mata secara auskultasi

·         METODE PEMBAHASAN
1.       Mencari materi pembahasan di internet
2.       Mencari materi pembahasan di perpustakaan



 
BAB II
PEMBAHASAN

ü Anatomi Mata

ü Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan.
Inspeksi kornea, ruang interior, dan iris
  • Untuk menginspeksi kornea dan ruang anterior, arahkan cahaya senter ke dalam mata klien dari beberapa sudut sisi ( secara tangen ). Normalnya, koernea dan ruang anterior bersih dan transparan. Hitung kedalaman ruang anterior dari samping dengan menggambarkan jarak antara kornea dengan iris. Iris harus teriluminasi dengan cahaya dari samping. Permukaan kornea normalanya tampak bercahaya dan terang tanpa adanya jaringan parut atau ketidakteratura. Pada klien lansia, arkus sinilis ( cincin abu-abu putih di sekeliling tepi kornea ) merupakan hal yang normal.                                                                                                                                                                                                                                                               

  • Uji  sensitivitas korneal, yang menunjukan keutuhan fungsi saraf kranial V (saraf trigenus) dengan sedikit mengusapkan kapas di permukaan kornea. Kelopak di kedua mata harus menutup ketika anda menyentuh kornea. Gunakan kapas yang berbeda untuk setiap mata untuk menghindari konstaminasi silang.
  • Inspeksi bentuk iris, yang harus tampak datar jika dipandang dari samping, dan juga warnanya.
Inspeksi pupil
  • Periksa kesamaan ukuran, bentuk, reaksi terhadap cahaya, daya akomodasi pada pupil masing-masing mata. Untuk menguji reaksi pupil terhadap cahaya, gelapkan ruangan, dan dengan klien menatap lurus kearah titik yang sudah ditentukan, sorotkan senter dari samping mata kiri ketengah pupilnya. Kedua pupil harus berespon ; pupil yang menerima cahaya langsung berkonstriksi secara langsung, sementara pupil yang lain berkonstriksi secara bersamaan dan secara penuh.
  • Sekarang uji pupil mata kanan. Pupil harus bereaksi segera, seimbang, dan cepat (dalam 1 sampai 2 detik). Jika hasilnya tidak meyakinkan, tunggu 15 sampai 30 detik dan coba lagi. Pupil harus bundar dan sama sebelum dan sesudah kilatan cahaya.
  • Untuk menguji akomodasi, minta klien menatap objek di seberang ruangan. Normalnya pupil akan dilatasi. Kemudian minta klien untuk menatap jari telunjuk anda atau pada pensil yang berjarak 60 cm. Pupil harus berkonstriksi dan mengumpul seimbang pada objek. Untuk mendokumentasikan pengkajian pupil normal, gunakan singktan PERRLA ( yang merupakan kepanjangan dari : Pupils Equal, Round, Reactive to light, dan Accomodation ) dan istilah langsung dan coensual. Ingat bahwa pada klien lansia, akomodasi dapat berkurang.
ü Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba.
Palpasi mata
  • Palpasi dengan perlahan adanya pembengkakan dan nyeri tekan padakelopak mata. Kemudian, palpasi bola mata dengan menempatkan kedua ujung jari telunjuk di kelopak mata di atas sklera sementara klien melihat ke bawah.  Mata harus terasa sama keras.
  • Kemudian, palpasi kantong  lakrimal dengan menekankan jari telunjuk pada lingkar orbital bawah pada sisi yang paling dekat dengan hidung klien. Sambil menekan, obserfasi adanya regurtitasi abnormal materi purulen atau air mata yang berlebihan pada punctum, yang dapan mengindikasikan adanya sumbatan dalam duktus nasolakrimal.



ü Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.
Pemeriksaan dengan oftalmoskop
  • Untuk melakukan pemeriksaan dengan oftalmoskop, tempatkan klien diruang yang digelapkan atau setengah gelap, anda dan klien tidak boleh memakai kacamata kecuali jika anda sangat miop atau astigmatis. Lensa kontak boleh dipakai oleh anda atau klien.
  • Duduk atau berdiri didepan klien dengan kepala anda berada sekitar 45 cm didepan dan sekitar 15 derajat ke arah kanan garis penglihatan mata kanan klien. Pegang oftalmoskop dengan tangan kanan anda dengan apertura penglihat sedekat mungkin dengan mata kanan anda. Letakkan ibujari kiri anda dimata kanan klien untuk mencegah memukul klien dengan oftalmoskop pada saat anda bergerak mendekat. Jaga agar telunjuk kanan anda tetap berada di selektor lensa untuk menyesuaikan lensa seperlunya.
  • Instruksikan klien untuk melihat lurus pada titik sejajar mata yang sudah ditentukan didinding. Instruksikan juga pada klien,bahwa meskipun berkedip selama pemeriksaan diperbolehkan,mata harus tetap diam. Kemudian,mendekat dari sudut oblig sekitar 38 cm dan dengan dioptri pada angka nol. Berfokuslah pada lingkaran kecil cahaya pada pupil.

                                                                                                                     
BAB III
PENUTUP

ü Kesimpulan
Untuk pemeriksaan mata dapat dilakukan dengan cara inpeksi, palpasi, dan auskultasi dengan menggunakan oftalmoskop.
Inpeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan.
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba.
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus. Pemeriksaan dengan oftalmoskop


DAFTAR PUSTAKA

http://books.google.com/books?id=0j6fP4s5nIUC&pg=PA145&dq=pemeriksaan+inspeksi+mata&hl=id&ei=vZB6TqTuKq6wiQf7j_gZ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CC4Q6AEwAA#v=onepage&q=pemeriksaan%20inspeksi%20mata&f=false

Tidak ada komentar:

Posting Komentar