Rabu, 03 Desember 2014

BIOTERMIS



BIOTERMIS


Pengertian dasar

Biotermis berasal dari 2 kata yaitu bios dan thermal. Bios berarti hidup dan thermal berarti sesuatu yang berkenaan dengan panas. Jadi biotermis adalah ilmu yang mempelajari aktivitas dan dinamika panas dalam tubuh makhuk hidup.
Panas muncul sebagai aktivitas molekul2 dari suatu obyek, yang selanjutnya dikenal dengan istilah SUHU.

Suhu suatu obyek/benda dapat diketahui dengan alat ukur yang disebut TERMOMETER.
Thermometer merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip dasar fenomena pemuaian yang merupakan indeks temperature. Contoh ; thermometer air raksa, thermometer alcohol, thermometer tahanan, dll.

Untuk dapat menentukan suhu suatu obyek, thermometer dilengkapi dengan SKALA TEMPERATUR.
Untuk membuat skala temperature diperlukan suatu titik referensi. Secara internasional titik referensi ditetapkan pada titik beku dan titik uap air pada tekanan 1 atsmosfir.
Dikenal ada 5 macam skala temperature yaitu :
  - Celsius (t). 0   ---------    100
  - Kelvin  (T)  273,15  ----------   373,15
  - Fahrenheit (Tf)  32    ----------   212
  - Rankin (Tr) 491,67   --------- 671,67
  - reamur (Tre)  0   ----------  80

Untuk mengubah suatu skala menjadi skala yang lain dilakukan dengan mengkonversikannya, sebagai contoh, untuk mengubah Celsius menjadi Fahrenheit, digunakan rumus :       

                                     Tf     =   9/5 t   +    32

Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh.

Tubuh mempunyai suhu akibat adanya proses metabolisme. Dari rangkaian metabolisme selalu ada panas yang diproduksi. Sumber energi dari metabolisme diperoleh dari makanan. Setiap unsure makanan akan dimetabolisme untuk mengkasilkan sejumlah energi yang mempunyai satuan Kcal/gram.
Sebagai contoh :
-          glucose menghasilkan 3,74 Kcal/gram
-          lemak menghasulkan  9,3 Kcal/gram
-          protein menghasilkan 5,6 Kcal/gram.
Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menjaga suhu tubuhnya tetap pada kondisi yang optimal (36,5C – 37,5 C) meskipun pengaruh lingkungan tidak selalu stabil.
Pusat mekanisme pengaturan suhu tubuh terletak di Hipotalamus.
Tubuh menjaga kestabilan suhunya melalui 2 mekanisme, yaitu :
a.    produksi panas. Mekanisme ini terdiri dari ;
Ø  peningkatan produksi, misalnya dengan cara :
*) menggigil
*) kelaparan
*) peningkatan aktifitas otot bergaris
*) peningkatan sekresi efinephrin dan norefinephrin.
Ø  penurunan produksi, misalnya dengan cara :
*) nafsu makan berkurang
*) lesu dan lamban
b.    pelepasan panas. Mekanisme ini terdiri dari :
Ø  peningkatan kehilangan panas, dengan cara :
*) pelebaran pembuluh darah perifer
*) berkeringat
*) peningkatan respirasi
Ø  penurunan kehilangan panas, dengan cara :
*) vasokontriksi pembuluh darah perifer
*) kontriksi pada kulit.
*) kontraksi muskulus erector pilli


Mekanisme perpindahan panas tubuh terhadap lingkungan dapat melalui 4 mekanisme, yaitu :
1.     konduksi
2.    konveksi
3.    evaporasi
4.    radiasi.

KONDUKSI
Adalah transmisi panas akibat adanya kontak langsung dengan obyek yang mempunyai suhu yang lebih tinggi.
Contoh : perpindahan panas saat melakukan kompres pada pasien febris

KONVEKSI
Adalah perpindahan panas akibat perbedaan masa jenis udara di dekat obyek dengan sekitarnya.
Contoh : perpindahan panas yang terjadi saat kita panas sedang berada di dekat kipas angina atau di ruang yang ber AC.

EVAPORASI
Adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap.
Keadaan ini dapat terjadi apabila :
-          perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan kelembaban udara.
-          Temperature lingkungan lebih rendah dari normal.
-          Adanya gerakan angin.
-          Adanya kelembabab.
Contoh : perpindahan panas yang terjadi bersamaan pernafasan.

RADIASI
Adalah transmisi panas langsung dari suatu obyek.
Pada manusia mekanisme ini antara suhu 23C sampai kurang dari 34C.

Pemanfaatan Energi Panas Di Bidang Kesehatan

Pemanfaatan energi panas di bidang kesehatan sudah ada sejak 600 tahun sebelum masehi, dengan memanfaatkan  minyak panas untuk memijat. Yang selanjutnya terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi.
Energi panas dapat dimanfaatkan di bidang kesehatan oleh adanya efek panas yang dapat berpengaruh  secara :
1.     fisik, bahwa panas dapat mempengaruhi obyek sehingga dapat memuai/mengalami perubahan bentuk.
2.    kimia, bahwa panas dapat meningkatan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh dalam batas2 tertentu.
3.    biologis, merupakan gabungan efek panas secara fisik dan kimia. Misalnya adanya perubahan saturasi O2/CO2, atau perubahan pH tubuh.

Berikut beberapa contoh pemanfaatan energi panas pada kesehatan :
-          Dengan metoda konduksi  :
Ø  kantong air panas
Ø  handuk panas
Ø  Turkish batsh
Ø  Mud pack
Ø  Wax bath
Ø  Electric pads.
          Beberapa kondisi yang dapat dibantu dengan  teknik ini adalah :
Ø  neuritis
Ø  sprains
Ø  strain
Ø  contusion
Ø  sinusitis
Ø  LBP, dll
-          Dengan metoda radiasi :
Ø  electric fire
Ø  infra red.
-          Dengan metoda elektromagnetis :
Ø  SWD (short wave diathermy), digunakan pada klinik fisioterapi untuk mempantu perbaikan kasus2, stroke, osteoarthritis, mialgia dll
Ø  Gelombang ultrasonic.





Pemanfaatan energi dingin pada bidang kesehatan :
-          penyimpanan darah, dapat digunakan beberapa tehnik yaitu :
Ø  campuran whole blood dengan antikoagulan dan disimpan pada suhu 4 C
Ø  thin walled container
Ø  blood sand method
-          penyimpanan sperma
-          penyimpanan bone marrow, dan jaringan tubuh lainnya
-          penyimpanan obat2an
-          teknik krioterapi pada anaestesi dan operasi bedah jantung.

Untuk memperoleh suhu yang rendah, dapat digunakan :
-          N2O  (- 89 C)
-          Freon (- 41 C).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar