MINI PEAK FLOW METER
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sering
kali kita melihat orang yang memilki kecepatan pernapasan dan kedalaman
pernapaan berbeda dari orang yang normal atau yang paling sering kita temukan
adalah penyakit asma. Penyakit-penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan
gangguan ventilasi sehingga bagian dari paru-paru akan melakukan adaptasi
seperti penyempitan jalan napas dan inflamasi yang mengakibatkan seseorang
menjadi sesak napas atau batuk. Penyakit-penyakit seperti ini dapat dideteksi
melalui suatu tes (Peak Flow Rate) dengan menggunakan alat yang sederhana,
yaitu Peak Flow Meter. Peak Flow Meter (PFM) adalah alat untuk mengukur jumlah
aliran udara dalam jalan napas (PFR). Nilai PFR dapat dipengaruhi beberapa
faktor misalnya posisi tubuh, usia, kekuatan otot pernapasan, tinggi badan dan
jenis kelamin. Olehnya itu, sebagai seorang yang berkecimpung di dunia
kesehatan seharusnya kita mengetahui cara-cara pemeriksaan dengan alat ini yang
bertujuan untuk menegtahui ada tidaknya masalah pada sistem pernapasan
seseorang.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
Mini Wright Peak Flow Meter itu ?
2. Bagaimana
cara kerja Mini Wright Peak Flow Meter ?
3. Apakah
Manfaat Mini Wright Peak Flow Meter ?
C.
Tujuan
penulisan
1. Mengetahui
Mini Wright Peak Flow Meter.
2. Mengetahui
cara kerja Mini Wright Peak Flow Meter.
3. Mengetahui
manfaat Wright Peak Flow Meter.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
·
Peak Flow Meter (PFM)
adalah alat untuk mengukur jumlah aliran udara dalam jalan napas (PFR). Nilai
PFR dapat dipengaruhi beberapa faktor misalnya posisi tubuh, usia, kekuatan
otot pernapasan, tinggi badan dan jenis kelamin (www.en.wikipedia.com, 2008).
·
Peak Flow Meter adalah
alat ukur kecil, dpat digenggam, digunakan untuk memonitor kemampuan untuk
menggerakkan udara, dengan menghitung aliran udara bronki dan sekarang
digunakan untuk mengetahui adanya obtruksi jalan napas (www.en.wikipedia.com,
2008).
·
Peak Flow Meter (PFM)
mengukur jumlah aliran udara dalam jalan napas. Peak Flow Rate (PFR) adalah
kecepatan (laju) aliran udara ketika seseorang menarik napas penuh, dan
mengeluarkannya secepat mungkin. Agar uji (tes) ini menjadi bermakna, orang
yang melakukan uji ini harus mampu mengulangnya dalam kelajuan yang sama,
minimal sebanyak tiga kali (www.statcounter.com, 2007).
B.
Prinsip
Kerja
Salah
satu cara untuk menilai faal paru adalah dengan “ Peak flow Meter “ (PFM). Alat
ini hanya dapat mengukur APE, tetapi sudah memadai untuk melakukan pemantauan
penyakit paru obstruktif seperti asma, atau untuk melakukan uji tapis massal.
Pengukuran dapat dilakukan penderita sendiri atau dengan bantuan orangtua
dirumah. Sampai saat ini, Alat baku yang dipakai untuk mengukur APE adalah
Wright Peak Flow Meter yang dirancang oleh BM Wright dan CB McKerrow (1959).
Poltekkes Malang//Prodi Lawang. Mini wright Flow meter adalah Penyederhanaan dan modifikasi Wright Peak Flow
meter. Cara kerja alat ini berdasarkan asas-asas mekanika, dimana deras arus
udara diukur dengan gerakan piston yang terdorong oleh arus udara yang
ditiupkan melalui pipa peniup. Piston akan mendorong jarum penunjuk
(marker).Karena piston dikaitkan dengan sebuah pegas, maka setelah arus
berhenti, oleh gaya tarik balik (recoil) piston tertarik ke kedudukan semula
dan jarum penunjuk tertinggal pada titik jangkauan piston terjauh. Nilai APE
dibaca pada titik tunjuk jarum penunjuk tersebut.
C.
Penggunaan
Seseorang
yang akan diuji diminta memegang Peak Flow Meter dan memasukkan pipa tiup
kedalam mulutnya. Setelah inspirasi maksimal, orang tersebut diminta meniup
sekuat-kuatnya sampai maksimal dalam Flow Meter. Bacalah nilai yang dicapai
pada Flowmeter (liter/menit).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peak
Flow Meter (PFM) adalah alat untuk mengukur jumlah aliran udara dalam jalan
napas (PFR). Nilai PFR dapat dipengaruhi beberapa faktor misalnya posisi tubuh,
usia, kekuatan otot pernapasan, tinggi badan dan jenis kelamin.
B.
Saran
Sebaiknya
untuk melihat PFR yang baik dilakukan pengujian PFM lebih dari satu kali sehari
agar dapat mengetahui gambaran PFR seseorang sepanjang hari.
DAFTAR PUSTAKA
Hueston, William J dan Weiss, Barry.
2003. 20 Commond Problems in Respirtory Disorders. mcGraw-Hill Medical
Publishing Devision : San Francisco.
free.vlsm.org.2008. Alat Pernapasan.
Johns Hopkins University. http://oac.med.jhmi.edu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar