BIOTERMIS
Pengertian dasar
Biotermis
berasal dari 2 kata yaitu bios dan thermal. Bios berarti hidup dan thermal
berarti sesuatu yang berkenaan dengan panas. Jadi biotermis adalah ilmu yang
mempelajari aktivitas dan dinamika panas dalam tubuh makhuk hidup.
Panas
muncul sebagai aktivitas molekul2 dari suatu obyek, yang selanjutnya dikenal
dengan istilah SUHU.
Suhu
suatu obyek/benda dapat diketahui dengan alat ukur yang disebut TERMOMETER.
Thermometer
merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip dasar fenomena pemuaian yang
merupakan indeks temperature. Contoh ; thermometer air raksa, thermometer
alcohol, thermometer tahanan, dll.
Untuk
dapat menentukan suhu suatu obyek, thermometer dilengkapi dengan SKALA
TEMPERATUR.
Untuk
membuat skala temperature diperlukan suatu titik referensi. Secara
internasional titik referensi ditetapkan pada titik beku dan titik uap air pada
tekanan 1 atsmosfir.
Dikenal
ada 5 macam skala temperature yaitu :
- Celsius (t). 0 ---------
100
- Kelvin
(T) 273,15 ----------
373,15
- Fahrenheit (Tf) 32
---------- 212
- Rankin (Tr) 491,67 --------- 671,67
- reamur (Tre) 0
---------- 80
Untuk
mengubah suatu skala menjadi skala yang lain dilakukan dengan
mengkonversikannya, sebagai contoh, untuk mengubah Celsius menjadi Fahrenheit,
digunakan rumus :
Tf =
9/5 t + 32
Mekanisme Pengaturan Suhu
Tubuh.
Tubuh
mempunyai suhu akibat adanya proses metabolisme. Dari rangkaian metabolisme
selalu ada panas yang diproduksi. Sumber energi dari metabolisme diperoleh dari
makanan. Setiap unsure makanan akan dimetabolisme untuk mengkasilkan sejumlah
energi yang mempunyai satuan Kcal/gram.
Sebagai
contoh :
-
glucose
menghasilkan 3,74 Kcal/gram
-
lemak
menghasulkan 9,3 Kcal/gram
-
protein
menghasilkan 5,6 Kcal/gram.
Manusia
sebagai makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menjaga suhu tubuhnya tetap
pada kondisi yang optimal (36,5C – 37,5 C) meskipun pengaruh lingkungan tidak
selalu stabil.
Pusat
mekanisme pengaturan suhu tubuh terletak di Hipotalamus.
Tubuh
menjaga kestabilan suhunya melalui 2 mekanisme, yaitu :
a. produksi panas. Mekanisme ini terdiri dari
;
Ø
peningkatan
produksi, misalnya dengan cara :
*) menggigil
*) kelaparan
*) peningkatan aktifitas otot bergaris
*) peningkatan sekresi efinephrin dan
norefinephrin.
Ø
penurunan
produksi, misalnya dengan cara :
*) nafsu makan berkurang
*) lesu dan lamban
b. pelepasan panas. Mekanisme ini terdiri dari
:
Ø
peningkatan
kehilangan panas, dengan cara :
*) pelebaran pembuluh darah perifer
*) berkeringat
*) peningkatan respirasi
Ø
penurunan
kehilangan panas, dengan cara :
*) vasokontriksi pembuluh darah perifer
*) kontriksi pada kulit.
*) kontraksi muskulus erector pilli
Mekanisme
perpindahan panas tubuh terhadap lingkungan dapat melalui 4 mekanisme, yaitu :
1. konduksi
2. konveksi
3. evaporasi
4. radiasi.
KONDUKSI
Adalah
transmisi panas akibat adanya kontak langsung dengan obyek yang mempunyai suhu
yang lebih tinggi.
Contoh
: perpindahan panas saat melakukan kompres pada pasien febris
KONVEKSI
Adalah
perpindahan panas akibat perbedaan masa jenis udara di dekat obyek dengan
sekitarnya.
Contoh
: perpindahan panas yang terjadi saat kita panas sedang berada di dekat kipas
angina atau di ruang yang ber AC.
EVAPORASI
Adalah
peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap.
Keadaan
ini dapat terjadi apabila :
-
perbedaan
tekanan uap air antara keringat pada kulit dan kelembaban udara.
-
Temperature
lingkungan lebih rendah dari normal.
-
Adanya
gerakan angin.
-
Adanya
kelembabab.
Contoh
: perpindahan panas yang terjadi bersamaan pernafasan.
RADIASI
Adalah
transmisi panas langsung dari suatu obyek.
Pada
manusia mekanisme ini antara suhu 23C sampai kurang dari 34C.
Pemanfaatan Energi Panas Di
Bidang Kesehatan
Pemanfaatan
energi panas di bidang kesehatan sudah ada sejak 600 tahun sebelum masehi,
dengan memanfaatkan minyak panas untuk
memijat. Yang selanjutnya terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi.
Energi
panas dapat dimanfaatkan di bidang kesehatan oleh adanya efek panas yang dapat
berpengaruh secara :
1. fisik, bahwa panas dapat mempengaruhi obyek
sehingga dapat memuai/mengalami perubahan bentuk.
2. kimia, bahwa panas dapat meningkatan
kecepatan reaksi kimia dalam tubuh dalam batas2 tertentu.
3. biologis, merupakan gabungan efek panas
secara fisik dan kimia. Misalnya adanya perubahan saturasi O2/CO2, atau
perubahan pH tubuh.
Berikut
beberapa contoh pemanfaatan energi panas pada kesehatan :
-
Dengan metoda
konduksi :
Ø
kantong
air panas
Ø
handuk
panas
Ø
Turkish
batsh
Ø
Mud
pack
Ø
Wax
bath
Ø
Electric
pads.
Beberapa kondisi yang dapat dibantu
dengan teknik ini adalah :
Ø
neuritis
Ø
sprains
Ø
strain
Ø
contusion
Ø
sinusitis
Ø
LBP,
dll
-
Dengan metoda
radiasi :
Ø
electric
fire
Ø
infra
red.
-
Dengan metoda
elektromagnetis :
Ø
SWD
(short wave diathermy), digunakan pada klinik fisioterapi untuk mempantu
perbaikan kasus2, stroke, osteoarthritis, mialgia dll
Ø
Gelombang
ultrasonic.
Pemanfaatan
energi dingin pada bidang kesehatan :
-
penyimpanan
darah, dapat digunakan beberapa tehnik yaitu :
Ø
campuran
whole blood dengan antikoagulan dan disimpan pada suhu 4 C
Ø
thin
walled container
Ø
blood
sand method
-
penyimpanan
sperma
-
penyimpanan
bone marrow, dan jaringan tubuh lainnya
-
penyimpanan
obat2an
-
teknik
krioterapi pada anaestesi dan operasi bedah jantung.
Untuk
memperoleh suhu yang rendah, dapat digunakan :
-
N2O (- 89 C)
-
Freon (- 41
C).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar