BIOAKUSTIK
Pada
prinsipnya setiap perubahan mekanik yang terjadi pada zat gas, cair dan padat
akan menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini bisa merupakan
getaran/vibrasi dari molekul2 zat yang saling beradu. Gelombang bunyi mempunyai
frekuensi tertentu yang dapat diukur, tetapi tidak semua gelombang bunyi dapat
ditangkap oleh indera pendengaran manusia.
Istilah
fisika yang berhubungan dengan gelombang bunyi :
-
frekuensi
bunyi, merupakan banyaknya gelombang bunyi per detik. Mempunyai satuan Hz
-
sumber bunyi,
obyek yang dapat menghasilkan bunyi, baik dari alam maupun aktifitas manusia
-
intensitas
bunyi, merupakan ukuran kekuatan bunyi yang berbanding lurus dengan energi yang
dibawa oleh gelombang bunyi. Dinyatakan dengan dB.
-
Kekerasan /
nyaring bunyi, dinyatakan dengan phone
Sifat
umum gelombang bunyi :
-
gelombang
bunyi merambat ke depan dengan kecepatan tertentu
-
menjalar
secara tranversal maupun longitudinal
-
dapat
dipantulkan, diserap, dan diteruskan oleh suatu obyek
Pembagian
frekuensi gelombang bunyi :
- gelombang bunyi berfrekuensi 0 – 16 Hz. Merupakan daerah infrasonic. Disini bunyi tdk dapat ditangkap oleh system pendengaran manusia tetapi bisa menimbulkan pengaruh fisik maupun psikologis yang tidak nyaman. Misalnya bunyi getaran tanah, getaran mobil.
- gelombang bunyi berfrekuensi 16 – 20.000Hz. merupakan daerah sonic, artinya rentang frekuensi yang bisaditangkap oleh system audirorik manusia. Tetapi sebenarnya telinga hanya mampu menangkap gelombang bunyi dengan baik antara 16 – 4000 Hz.
- gelombang bunyi berfrekuensi diatas 20.000Hz. Merupakan daerah ultrasonic. Pada frekuensi ini gelombang bunyi mempunyai daya tembus yang sangat tinggi di jaringan. Pada frekuensi ini telinga tidak dapat menangkap. Frekuensi ini pada manusia lebih banyak dipakai untuk intervensi medis, misalnya diagnosis (usg, echocardiografi), tindakan ( ESWL ).
Penggunaan
gelombang bunyi di bidang kesehatan/ kedokteran.
Dasar
:
Sifat
gelombang bunyi.
Gelombang
bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan, dan diserap oleh benda. Apabila
gelombang bunyi mengenai tubuh menusia memungkinkan untuk dipantulkan dan
sebagian lain akan diteruskan atau ditransmisikan ke dalam tubuh.
Asas
Dopler pada gelombang bunyi menyatakan bahwa sumber bunyi dengan frekuensi fo,
mempunyai derajat tinggi apabila sumber bunyi bergerak mendekati pendengaran,
apabila sumber bunyi bergerak menjauhi pendengaran akan terjadi frekuensi
dengan derajat rendah. Efek yang ditimbulkan akibat pergerakan sumber bunyi,
disebut efek Doppler.
Contoh
:
-
diagnosa : EEG, USG, Echocardiografi,dll. Menggunakan
gelombang ultrasonic
-
terapi : SWD
pada tindakan fisioterapi, ESWL pada terapi urolitiasis.
SUARA
Pada
prinsipnya suara sama dengan bunyi, hanya saja suara dipakai untuk makhluk hidup
atau sesuatu yang dimakhukkan. Sedangkan bunyi dipakai untuk benda mati.
SYSTEM
PENDENGARAN MANUSIA
Pada
manusia system pendengaran terdiri dari telinga dan nervur auditorius yang
berakhir
Pada
korteks pendengaran di daerah temporalis.
Telinga
manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
-
Telinga luar,
mulai dari auriculla, meatus akustikus eksternus, meatus akustikus internus dan
berakhir pada membrane tympani. Berfungsi menangkap gelombang bunyi dan
meneruskan ke telinga tengah.
-
Telinga
tengah, terdiri dari tulang2 pendengaran, yaitu inkus malleus dan stapes,
berfungsi untuk meneruskan serta melakukan proteksi dengan mengatur tekanan di
telinga tengah.
-
Telinga
dalam, terdiri dari kokhlea. Kokhlea terbagi menjadi 3 ruangan, yaitu
vestibular, ductus kokhlearis dan tympani. Berfungsi merubah gelombang bunyi
menjadi sinyal listrik, untuk dikirim dan dipersepsikan di otak.
Test
pendengaran pada manusia
- Tes Suara Bisik. Pemeriksa duduk disamping agak membelakangi klien pada sisi yang akan diperiksa, tragus telinga yang berlawanan digerak – gerakkan kearah meatus akustikus eksternus. Pemeriksa membisikkan nama benda denga satu suku kata, terutama yang mengandung :
-
konsonan nada
rendah : b,p,t,m,n
-
suara desis ;
s,z ch.
- Tes Garpu Tala. Ada 3 macam tes garpu tala, yaitu :
-
Tes Weber.
Pertama garpu tala digetarkan, lalu diletakkan pada vertex/ puncak dahi. Pada
penderita tuli konduksi akan terdengar terang/baik/lebih lama pada telinga yang
sakit. Pada tuli persepsi akan terdengar lebih pada telinga yang normal.
Istilah pada telinga yang menerima gelombang bunyi lebih baik disebut
lateralisasi.
-
Tes Rinne.
Tes ini membandingkan antara system penghantara gelombang bunyi melalui tulang
dan udara. Caranya garpu tala digetarkan, kemudian diletakkan pada prosessus
mastoideus (dibelakang telinga ), setelah tidak mendengar getaran lagi,
dipindahkan ke depan lubang telinga, tanyakan apakah penderita masih mendengar.
Interpretasi hasil :
- Normal jika konduksi melalui udara lebih panjang konduksi melalui tulang. (udara 85 – 90 , tulang 45 detik)
- Rinne + , jika konduksi udara lebih panjang dari konduksi tulang, disisni agak sulit membedakan dengan orang normal, tapi dilihat dari waktunya lebih pendek. Terjadi pada tuli persepsi.
- Rinne - , jika konduksi tulang lebih panjang dari konduksi udara. Terjadi pada tuli konduksi.
-
Tes
Schwabach. Tes ini menbandingkan jangka waktu konduksi tulang melalui verteks
atau prosesus mastoideus penderita dengan konduksi tulang si pemeriksa.
Pada tuli konduksi : konduksi tulang
penderita lebih panjang daripada pemeriksa.
Pada tuli persepsi : konduksi tulang
penderita lebih pendek.
Pada pemeriksaan tes garputala, menggunakan
garputala C128, C1024. untuk memeriksa ketajaman pendengaran pada nada tinggi
digunakan C2048, dimana pada orang tua dan tuli persepsi akan terjadi kelainan.
- Tes Audiometri . audiometer merupakan alat elektronik pembangkit bunyi, yang digunakan untuk mengukur derajat ketulian. Alat elektronik ini dapat membangkitnya bunyi pada frekuensi tertentu yang akan ditangkap oleh klien dengan menggunakan earphone. Pemeriksa akan menekan tombol dengan frekuensi tertentu dank lien akan mengangkat tangan bila mendengar, selanjutnya pemeriksa akan memberikan tanda pada table yang sudah disediakan, begitu selanjutnya. Setelah pemeriksaan selesai hasil akan dianalisa.
Klasifikasi
gangguan pendengaran pada manusia :
1. tuli konduksi, terjadi gangguan
konduktivitas, seringkali karena factor mekanik.
2. tuli persepsi, terjadi gangguan
penghantaran ke otak, bias sebagian atau keseluruhan.
BISING
Didefinisikan
sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam dan buatan
manusia.
Bunyi
dinilai sebagai bising merupakan sesuatu yang relatif.
Pembagian
bising bermacam macam, salah satunya adalah berdasarkan frekuensi, tingkat
tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tenaga bunyi, dibagi menjadi 3, yaitu :
1.
Audible
noise/ bising pendengaran
2.
Occupational
noise/ bising yang berhubungan dengan pekerjaan
3.
Impuls
noise/ bising impulsif
Pengaruh
bising terhadap kesehatan :
1.
Hilangnya
pendengaran secara temporer/sementara dan dapat pulih kembali apabila bising
tersebut dapat dihindarkan.
2.
Orang
menjadi kebal/imun terhadap bising.
3.
Telinga
berdengung.
4.
Kehilangan
pendengaran secara menetap dan tidak pulih kembali.
Pencegahan
ketulian dari proses bising :
1.
Mesin
atau alat alat yang menghasilkan bising diberikan cairan pelumas.
2.
Membuat
tembok pemisah antara sumber bising dengan tempat kerja.
3.
Pekerja2
diharapkan memakai pelindung telinga.
VIBRASI
Adalah
getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis.
Dibedakan
menjadi 2, yaitu ;
- Vibrasi karena getaran udara yang pengaruhnya terutama pada akustik.
- Vibrasi karena getaran mekanis mengakibatkan timbulnya resonansi.
Efek
fibrasi pada tangan :
-
Kelainan pada
p[ersyrafan dan peredaran darah
-
Kerusakan
pada persendian tulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar